Candle Light In The Wind

Ketika aku kesepian , aku akan bertanya pada benda yang berada di dekatku : kenapa aku seperti ini ? hidup  dalam kesunyian yang mendekati kegelapan. Kemudian dengan terduduk letih aku mulai menangis menyesali semua yang telah kulakukan. Aku hanya debu yang tlah penuh dengan buih-buih kotoran yang dengan mudah dibersihkan oleh orang yang cinta akan kebersihan, aku seperti salju yang akan meleleh ketika terik panas menyinariku. Aku manusia yang tak mampu berkata ketika seseorang menyerangku dengan satu pertanyaan. Lidahku tersayat , hatiku beku , pikiranku kosong , aku kalut..aku muak dengan kehidupan , dan aku memilih untuk diam , diam untuk tenang , diam untuk berhenti berpikir tentang hidupku , diam untuk menghilang sejenak dari jiwaku , diam untuk segera tahu ..siapa aku ??
Siapa aku ? 

Tirani mulai mempersiapkan segalanya , mulai dari penampilannya , surat-surat yang diperlukan hingga tes mental. Sesaat Ia mulai gugup akan tes yang akan dihadapinya sebentar lagi. ( Tirani akan mengikuti test SNMPTN untuk daerah dimana Ia tinggal , SNMPTN ini sedikit beda dari pada yang lain karena bukan hanya ujian tertulis yang akan di ujiankan tetapi ujian performance seperti uji bakat , wawancara dan juga persentase. Universitas ini memang agak sedikit unik, karena hanya orang-orang berbakatlah yang dapat lulus dan dapat ambil bagian dalam perkuliahan di universitas unggulan ini, dan perlu diketahui bahwa dari sekian banyak orang yang mendaftar , hanya akan terpilih 50 orang dari setiap bagian jurusan. Jurusan yang tersedia di Universitas ini terdiri dari : Kedokteran , Hukum , Teknik Arsitektur , Keperawatan , Ahli Gizi , Meteorologi , Ekonomi Akuntansi dan Manajemen , Farmasi dan juga Teknik Mesin . Tapi , jangan berpikir bahwa dengan jurusan yang sedikit ini , bangunan universitasnya pasti kecil yah , karena anda salah besar. Ukuran untuk universitas ini dipandang mewah , dengan tehel marmer melintasi seluruh bangunan nya, dan tak lupa halaman depannya , kampus ini sangat mencintai keindahan , karena tatapan mata anda akan diperhadapkan pada taman bunga yang lumayan luas yang mengitari kolam dengan air mancur disekelilingya, padang rumput hijau dan juga pepohonan yang subur nan teduh itu pun tak luput menambah keindahan kampus ini. selain untuk bangunan yang dipersiapkan untuk perkuliahan pada setiap jurusan , pada kenyataannya kampus ini juga menyediakan kelas untuk asah bakat, ya tak heran juga kalau ujian masuknya juga harus di uji bakatnya ) let's to back..


Tirani mulai mengikuti step by step ujian yang akan di berikan , hari pertama seperti sekarang Ia akan diperhadapkan pada ujian tertulis tentang pelajaran yang lumayan susah bagi kalangan Pelajar yang baru saja lulus dari sekolah menengah seperti halnya Tirani . ( Pada ujian kali ini , bukan halnya seperti hanya memilih bagian yang di anggap benar , tetapi ujian ini lebih menekankan jawaban analisa yang dalam dan disertai dengan argumen yang mendasar , bentuk soalnya adalah essay ).

Tirani mulai kesulitan dalam menjawab soal yang diberikan , Tetapi Ia selalu berprinsip " Segalanya akan terasa ringan , jika dikerjakan dengan tenang dan tetap optimis " , waktu yang disediakan oleh tim pengawas mulai mendekati akhirnya , hingga alarm tanda ujian selesaipun tlah bergemuruh memenuhi seluruh ruangan yang dijadikan sebagai tempat ujian.

"Tiran..Tir..Tiran , heyy.." dengan nafas terengah-engah, Gren yang merupakan teman tiran memukul bahu tiran dari belakang.
"Hey Gren, apa yang kau lakukan di sini ? apakah kau mengikutiku ? " sambil berkeling mata, Tiran mulai bergurau.
"Hahaha..Kau bercanda, Aku juga baru saja mengikuti tes masuk universitas ini nonaa" sambil menyungingkan senyumnya,
"Oh..really ? kau hampir saja membunuhku dengan mengatakannya, ini sempurna..tetapi,bukankah rencana awalmu adalah mengambil kuliah di luar negeri ? "
"Tidak Tiran..aku berubah pikiran , kurasa..kuliah di sini tidak terlalu buruk"
" apakah orang tua Mu mengetahui keputusanMu ini ?"
"ya..awalnya mereka terkejut dan sempat marah kepadaku, tapi kemudian mereka mulai menerima pilihanku"
"Sesungguhnya aku juga menyayangkannya , karena itu adalah cita-citamu sejak kecil bukan?" sambil tertunduk lemas
"yang kau katakan memang benar, tetapi ada hal yang lebih penting daripada hal itu , dan hal ini adalah kehidupanku"
"Oh ? Lihat..kau sangat serius mengatakannya..apakah hal itu sangat membuatmu nyaman sehingga kau harus merelakan beasiswaMu di Harvard ? "
" ya..seperti yang kau katakan" sampil berkeling mata , Gren Berlari mendahului Tirani dan kemudian mengangkat tangan kanannya keatas dan menyuruh Tirani Mengejarnya..kemudian berlari lambat ketika tirani mendekat,
Tirani mengikutinya sambil berlari sekencang-kencangnya dan mendahului nya sambil mengangkat jempol tangan kanannya , yang kemudian di balik kebawah , tanda bahwa gren kalah lari dengannya..dengan tertawa kemenangan..tirani terus berlari,
Gren hanya memandanganya dari belakang dan dalam hati berkata : " hal yang lebih penting itu adalah kau Tiran " dengan wajah yang muram Gren mulai mengingat masa - masa kecil Ia bersama tiran hingga mereka dewasa.

Flash Back ,

"Ibuu..kumohon jangan pukuli aku" dengan terisak sambil menahan sakit di punggungnya, Tiran berlutut dan memohon kepada ibu tirinya.
"Kau adalah anak sial, semenjak ayahMu meninggal..Akulah yang membesarkanMu dan kau tidak pernah mengikuti perintahku, dimana balas budiMu ? HAA?! dengan geram dan memegang cambuk, Ibu Tiri tiran menyeret Tiran keluar sebagai hukuman akan kesalahan yang dianggap Ibu Tirinya bahwa itu melanggar perintahnya.
dengan rasa sakit yang di punggungnya..tirani memaksa kedua kakinya untuk berlutut di depan rumahnya ( saat ini tirani berumur 8th ) , sambil terisak Ia mulai menangisi kehidupannya dan dalam hati Ia mulai berkata :" Ketika aku kesepian , aku akan bertanya pada benda yang berada di dekatku : kenapa aku seperti ini ? hidup  dalam kesunyian yang mendekati kegelapan. Kemudian dengan terduduk letih aku mulai menangis menyesali semua yang telah kulakukan. Aku hanya debu yang tlah penuh dengan buih-buih kotoran yang dengan mudah dibersihkan oleh orang yang cinta akan kebersihan, aku seperti salju yang akan meleleh ketika terik panas menyinariku. Aku manusia yang tak mampu berkata ketika seseorang menyerangku dengan satu pertanyaan. Lidahku tersayat , hatiku beku , pikiranku kosong , aku kalut..aku muak dengan kehidupan , dan aku memilih untuk diam , diam untuk tenang , diam untuk berhenti berpikir tentang hidupku , diam untuk menghilang sejenak dari jiwaku , diam untuk segera tahu ..siapa aku ??
Siapa aku ? " ( Semenjak Ibu Tirani meninggal ketika melahirkannya , Ayahnya tidak dapat hidup sendiri, Ia kemudian menikah dengan seorang gadis di daerah nya yang tak lain adalah seorang teman dari Ibu kandung Tirani. Pada usia 4th, Ayahnya sakit keras yakni jantung koroner dan Asma yang sudah parah akhirnya karena penyakitnya yang sudah tidak tertolong lagi , Ayahnya kemudian menghembuskan nafas terakhirnya, dari sinilah hidup Tirani berubah. Ia dipaksa bekerja pada usianya yang masih dini, tetapi Ia masih tetap bersekolah dengan uang tabungan yang Ia sembunyikan dari Ibu Tirinya) .

Hujan deras mengguyur kota dimana Tirani dan Ibu Tirinya tinggal, dengan menahan kedinginan Tirani berteduh di teras rumahnya,(tanpa sepengetahuannya seorang pemuda kecil memperhatikannya, Ia tak lain adalah Gren )
" Heyy..Apa yang kau lakukan ?" bisik Gren dari balik pohon,
" Kamu siapa ? apakah kau mengenalKu ?" Selidik Tiran,
" Tidak , aku melihatMu kedinginan..dan aku sangat sakit melihatnya, IbuKu berkata kita tidak boleh membiarkan seorang gadis menangis, dan dengan mengingat kata IbuKu , Hatiku sangat sakit " kata gren dengan teduhnya dan serius
Tiran sejenak mencerna apa yang baru saja dikatakan oleh Gren, kemudian dengan senyuman Tiran mulai berbisik :" Aku tlah dihukum oleh Ibu tiriku karena aku tlah membuatnya marah "
dengan Iba Gren menemaninya bercerita apa saja yang bisa buat Tiran tersenyum  dari cerita jenaka hingga pantun konyol, dan benar saja dari awal saja Tiran sudah tertawa terbahak-bahak , karena hujan maka Ibu tiri Tiran tidak mendengar mereka , Ia hanya sibuk dengan bisnis - bisnisnya dan masih marah karena Tiran tlah melanggar perintahnya dan sibuk dengan sekolahnya.

setelah hujan reda , dan malam mulai menyelimuti mereka , Gren pamit pulang pada Tiran karena takut orang tuanya menghawatirkannya.

pst : maaf , untuk sementara cerita ini lyn pause dlu karena lain hal , secepatnya akan di posting kembali lanjutannya :D

You Might Also Like

0 comments

Makasih ya udah mau comment :) GBU

It's Me...

Foto saya
a girl, staring stright back at me. stand up to hide her heart.

Flickr Images