Ternyata Hanya Mimpi

Sebuah mata indah tidak pernah melepaskan matanya dari sebuag foto mungil di depannya, Ia selalu memandangi foto itu dan dengan setengah berbisik berkata " Kapan aku bisa mengenalMu lebih dekat...melihatMu sebuah misteri" dan kemudian foto itu ditutupnya dan mulai memejamkan mata.
Dalam hati berkata :

" Aku hanya bisa melihatMu dengan mata hati, hanya mampu menerka suaraMu..terkadang membayangkan bagaimana berbicara denganMu..pernah sekali bahkan terpikir bagaimana jika kau disisiku dan menghapus kekosongan dalam hatiku.."

Sesaat mata yang terpejam tadi perlahan terbuka....

Hari seperti biasa kata Dena dalam hati, Dena adalah mahasiswi di Universitas Padjajaran dengan rambut pendek bob dan sedikit keriting bawahnya, tingginya semampai seukuran mahasiswi ada umumnya, postur tubuhnya juga lumayan bagus, Dena merupakan anak Sanguinis tapi terkesan cuek juga sih..di bidang akademik prestasi Dena tidak terlalu buruk IPK nya 3,7 bisa dibilang hasil yang lumayan memuaskan bagi kita, tapi tidak baginya karena target yang diincarnya adalah 4,0. susah memang tapi menurut Dena jika ada usaha dan doa pasti akan tercapai.
Target itu sudah akan mendekat menurut Dena karena pikirnya dirinya sudah terlalu aktif untuk dikelas dan dia yakin nilainya kali ini tidak akan mengecewakan, selain aktif di akademik , Dena juga aktif dalam organisasi seperti himpunan di kampusnya, dia terlalu aktif malah..dia suka berorganisasi dan bertemu dengan pribadi yang berbeda , karna menurut Dena lewat pribadi yang berbeda dia jadi semakin mengerti sifat orang-orang disekelilingnya. 
Setelah seharian di kampus, Dena biasanya langsung menuju kosannya yang dia anggap tempat peristirahatan ternyaman ketiga selain Rumahnya kedua dan Surga yang pertama, ckckck..
Dena mnghabiskan separuh waktunya dengan membuka social network seperti facebook dan juga twitter yang mungkin hanya dilihatnya sebentar lalu ditutupnya kembali. Lewat Facebook dia membuka sebuah profil dan membuka album foto, disitu dia melihat sebuah foto kecil yang terkesan agak classic dari background fotonya, lama sekali matanya tidak berkedip melihat foto itu sampai dering telepon mengagetkannya dan dengan melirik Handphonenya Dena langsung mengangkatnya 

" Halo maa..." dengan ceria Dena menyapa mamanya...
" Lagi ngapain nak..? " kata Ibu separuh baya diujung telepon...
" biasa maa..lg nyantai aza koq, baru dari kampus , online sebentar, hehehhe"
" sudah makan mangnya? makan dulu trus istirahat..jangan terlalu capek ya den..ntar maag kamu kambuh lagi nak.."
" Siipp mom..tadi dena udah makan koq dikampus, iyaa..online sebentar lagi trus tidur deh "
" ya sudah..mama cuma mau ngecek kamu aza, mama juga mau istirahat, bye sayang"
" bye mom.."
setelah menutup telepon, Dena melanjutkan aktivitasnya dengan memandangi foto itu...
tidak lama Ia berpikir, kenapa gak chat az yaa ? pikir Dena dalam hati..tapi hal itu urung Ia lakukan, kemudian Ia membuka tasnya dan membuka sebuah buku dan Ia larut membacanya...seketika Ia tertidur karena kelelahan dengan buku tadi masih digenggamnya dan karena tertidur pulas, buku tadi perlahan terjatuh...sontak Dena kaget dan terbangun..Ia lalu mengambil buku tadi dan karena laptopnya masih online , kemudian Ia membuat sebuah status di facebooknya :

" ketiduran karena sebuah buku dan terbangun karena sebuah buku yang sama '
setelah meng-update sebuah status di akun facebooknya , Ia bersandar di sebuah kursi kecil dikamarnya sambil mendengarkan sebuah musik di handphonenya, tidak lama kemudian terlihat sebuah pesan di notif facebooknya, sesaat Ia kaget dan kemudian tersenyum lebar sambil sekali kali jingkrak-jingkarak saking senangnya...
ternyata komen dari profil seorang yang fotonya dilihat oleh Dena sedari tadi...sosok impian Dena,  Ia terus tersenyum dan membalas komen itu, 
karna dari komenan itu Ia jadi tahu sosok foto yang selalu dilihatnya itu, Dena sangat senang bukan kepalang melihat bahwa ini adalah sebuah reality. 
sudah beberapa hari ini Dena selalu chat dengan orang tersebut yang dena katakan dengan" MISTERI " dan sudah beberapa hari ini juga Dena selalu senyum-senyum sendiri, bahkan teman-temannya menggangap dena sudah seperti orang gila, tapi Dena tidak peduli..
hingga suatu saat mereka bertemu tanpa sengaja dikarenakan teman Dena di kampus bersahabat dengan orang tersebut , maka Dena dan orang tersebut semakain akrab...dan dalam hati mereka sudah menganggap bahwa mereka saling menyukai satu sama lain..
dua bulan berlalu dan mereka masih seperti biasanya yakni saling kontek-kontekan dan terkadang bertemu selayaknya orang berpacaran meskipun belum ada kata yang mengikat keduanya, tapi mereka merasa kebersamaan mereka sudah menjadi bukti atas segala perasaan mereka...

suatu hari orang tersebut yang tidak lama Dena ketahui bernama Rega menelponnya dengan saling bertukar cerita seperti biasa, dan Dena sangat senang..Dena merasa memiliki sesosok orang yang mengerti dirinya dan tidak pernah berpikir akan bisa hidup tanpa Rega disisinya karena Ia yakin Ia sangat mencintai Rega dari dulu dan Tuhan tlah menjawab doanya dengan mempertemukan Rega dengannya, 

hingga suatu hari , Rega tidak lagi menelponya seperti biasa, membalas komen di facebook pun sudah tak pernah..mereka bahkan sudah tidak pernah ketemu lagi, Dena merasa ada sesuatu yang salah dan mencoba untuk menelpon Rega, Rega mengangkatnya dan berbicara seperti biasanya meskipun sudah tampak garing dan kemudian Rega memutuskan telponnya karena sibuk. Dena tampak kecewa tapi berusaha menahan perasaannya dan mengatakan bahwa Ia baik-baik saja.
mungkin awalnya Dena bisa menerima itu semua dengan seminggu tidak mendengar suara Rega tapi pada akhirnya hal itu telah berlangsung sebulan..dua bulan...bahkan tiga berlalu, tidak pernah terdengar kabar dari Rega, Dena putus asa menghubungi Rega karena Rega selalu tidak memberikan respon yang sama seperti dulu mereka saling mengenal...Dena sangat bingung dengan situasi yang bahkan tidak tahu kenapa terjadi, Ia hanya tertunduk lemas dan meringkuk dibawah meja sambil menangis....

4 bulan lamanya, Dena sudah mulai membiasakan dirinya untuk menjadi dirinya yang dulu , menjadi sosok Dena tanpa Rega yang menurutnya hanyalah khayalan...karena jauh di lubuk hati dena tyang terluka, Rega hanyalah sebuah mimpi atas tidur panjang yang ia alami saat itu dan sekarang inilah kenyataannya, kenyataan yang sebenarnya bahwa dulu Ia bermimpi karena keinginan konyolnya dan sekarang semuanya tergambar jelas bahwa sekarang Ia hanya hidup sendiri, hidup dengan hanya menjadi sosok dena dan Rega sebagai mimpinya...
Setiap kali Ia melihat nomor Rega yang masih disimpannya, Ia selalu menguatkan hatinya dan dengan lirih berkata..." Semuanya hanya mimpi den..you must wake up and fight for your real life " itulah yang dena katakan dalam hati setiap kali melihat nomor Rega di handphonenya, 
hingga saat ini, Rega hanyalah kenangan dan mimpi dari tidur panjangnya dan sekarang Ia tlah bangun.....dengan Rega tetap menjadi sebuah mimpi 


Notes : ceritanya agak membingungkan sebenarnya, entahlah tanganku lebih lihay dalam membuat cerpen ini daripada Lady Cry dan Candle light in the wind , mungkin karena alur ceritanya yang terkesan ringan dan pola pikir dena hampir sama denganku :)) heheheh...Trima kasih sudah mau membaca readers :) motto arigatou ne..
 
 
 
 
 
 

You Might Also Like

0 comments

Makasih ya udah mau comment :) GBU

It's Me...

Foto saya
a girl, staring stright back at me. stand up to hide her heart.

Flickr Images